A Very Harold & Kumar 3D Christmas (2011/US)


Pancakes are fucking gay!

Bukan Harold and Kumar namanya kalau tidak ada Neil Patrick Harris (NPH) didalamnya. Maka kehadiran film ketiga petualangan singkat Harold dan Kumar tidak mungkin saya lewatkan begitu saja. Selain ketololan Kumar dan kepolosan Harold, NPH juga yang membuat saya tidak pernah melewatkan film komedi super absurd ini.

Terakhir, Harold dan Kumar berhasil kabur dari penjara teroris di Guantanamo Amerika. Kali ini ceritanya lebih ringan, karena judulnya A Very Harold & Kumar 3D Christmas, maka jangan aneh kalau sedari awal film ini dimulai, kita sudah disuguhi banyak spesial efek 3D yang menurut saya terlalu berlebihan. Padahal saya sendiri menonton film ini dengan versi biasa, bukan 3D.

Tapi konyolnya, karena embel-embel 3D, semua karakter yang muncul di film ini nampak “menyindir” teknologi 3D habis-habisan. Entah apa maksudnya, tapi yang jelas komedi Harold dan Kumar bisa dibilang selalu beda dari yang lain, tololnya ada, tapi sedikit surreal dan frontal. Lihat saja apa yang dilakukan NPH di film ketiga ini, benar-benar konyol.

Ceritanya sederhana, Harold (John Cho) dan Kumar (Kal Penn) sudah menjalani hidupnya masing-masing. Tapi nampaknya hanya Kumar yang belum berubah, masih hobi mengganja sampai pacarnya, Vanessa (Danneel Ackles) hamil pun dia tidak peduli. Beda dengan Harold yang sudah mapan, sebelum malam natal tiba, Harold kedatangan mertuanya yang agak “brutal”, yaitu Perez (Danny Trejo), ayah dari Maria (Paula Garcés), istri Harold yang luar biasa seksi.

Tidak tanggung-tanggung, Perez membawa pohon natal yang ditanamnya sendiri agar dihias seindah mungkin oleh Harold. Tidak lama setelah itu, Kumar datang, tidak tunggu lama, ada Harold, ada Kumar, maka petualangan konyol pun dimulai. Harold dan Kumar harus mencari pohon natal untuk mengganti pohon natal Perez yang terbakar karena ganja, absurd? Bukan Harold dan Kumar namanya.

Sebenarnya film ketiga ini hanya menjual efek 3D-nya saja yang kalau ditotal-total katanya lebih dari 400 spesial efek (termasuk efek 3D-nya) yang digunakan di film ini. Sisanya adalah cerita lama dengan “kemasan” baru, walau begitu, pesan moralnya yang hanya satu persen dari keseluruhan film ini lumayan menyentuh. Intinya jangan pernah melupakan teman lama dan we’re all grown ups right? Ya, konyol boleh, tapi harus ingat umur dan tanggung jawab juga, lumayan sarkas, tapi memang itu nyatanya, he-he.

Tentu saja hanya NPH yang selalu mencuri perhatian di setiap film Harold dan Kumar, entah kenapa kemunculan NPH yang hanya selewat selalu memberikan impact yang lumayan shocking! Anda harus lihat sendiri apa ulah NPH di film ketiga “Sulu” and Kumar ini. Penampilan memikat lainnya datang dari Elias Koteas yang berperan menjadi Sergei Katsov, gangster Ukraina yang lebih brutal dari Danny Trejo, porsinya hanya secuil tapi lumayan menyentil.

Walau banyak caci maki yang menggunakan kata gay didalamnya, tapi film ini tetap asyik untuk ditonton apalagi bagi anda yang mengikuti petualangan Harold dan Kumar semenjak mereka bertualang mencari restoran burger White Castle. Tidak terlalu banyak perubahan dilakukan di film yang disutradari oleh Todd Strauss-Schulson ini, mungkin karena itu juga saya hanya bisa bilang film ketiga Harold dan Kumar ini tidak jelek tapi tidak begitu istimewa juga. Yeah, just enjoy the silliness and they right, pancakes are absolutely fucking gay!

Rating: 3/5

What's your opinion?