G.I. Joe: Retaliation (2013/US)


Sieg heil!

Sieg heil!

Bagi saya, G.I. Joe: Retaliation ini seperti Transformers 2, dimana film pertamanya lumayan menarik untuk ditonton, tapi ketika sekuelnya muncul, entah kenapa biasa saja, malah terlihat seperti ingin dibuat rumit (sama halnya seperti Transformers 2) tapi jatuhnya malah membuat saya terdiam. Bukan berarti G.I. Joe: Retaliation ini jelek, dari segi aksi dan spesial efek pun sudah sangat mumpuni, tapi pace dari alur ceritanya kurang terjaga, terlalu banyak naik turunnya, sehingga mengakibatkan sindrom Transformers 2 tersebut, apa karena dua film ini sama-sama berasal dari produsen mainan Hasbro?

Ceritanya entah selang berapa tahun dari film pertamanya yang rilis tahun 2009 itu, dan jujur saja, saya sendiri sudah lupa dengan cerita film G.I. Joe yang pertama. Dikisahkan para anggota G.I. Joe dijebak oleh kawanan Cobra (Luke Bracey), mereka dituduh mencuri hulu nuklir oleh presiden Amerika yang ternyata adalah Zartan (Arnold Vosloo) yang sedang menyamar. Maka Roadblock (Dwayne Johnson), Lady Jaye (Adrianne Palicki), Flint (D.J. Cotrona), Duke (Channing Tatum), Jinx (Elodie Yung) dan Snake Eyes (Ray Park) harus berjuang untuk memulihkan nama baik G.I. Joe, dengan meminta bantuan Jenderal Colton (Bruce Willis), para G.I. Joe yang tersisa berusaha menghentikan Cobra yang dibantu Firefly (Ray Stevenson) dan Storm Shadow (Byung-hun Lee).

Keberadaan Dwayne Johnson dan sedikit penampilan menggelikan dari Bruce Willis lumayan memberikan daya tarik tersendiri untuk menonton film ini. Tapi bagi anda penggemar Channing Tatum siap-siap kecewa karena si penari striptease di film Magic Mike itu tidak kebagian porsi yang banyak untuk tampil di layar. Tapi tidak masalah, karena sepertinya tampuk kepemimpinan beralih ke Roadblock yang kalau melihat ototnya rasanya ingin menghancurkan apa saja yang ada di sekeliling, he-he. Saya sendiri tidak menonton versi 3D-nya, dan tidak tahu apakah versi 3D-nya lebih memuaskan, karena waktu itu saya sempat melihat preview G.I. Joe: Retaliation dalam versi 3D dan pertarungan antara Snake Eyes dan Storm Shadow lumayan menarik untuk disimak. Bahkan bisa dibilang scene kejar-kejaran di lereng gunung es antara Snake Eyes dan para ninja berbaju merah merupakan scene action yang lumayan oke di film berdurasi kurang dari dua jam ini.

Selebihnya film ini mengandalkan adu tembak dan adu nuklir yang menggelegar, tidak lupa juga sedikit humor garing yang diselipkan oleh Bruce Willis di setiap adegan yang dilakoninya. Sayang sekali pertarungan antara Roadblock dan Firefly kurang menggigit, padahal kehadiran Ray Stevenson sebagai penjahat sudah cukup membuat saya bergairah untuk menyaksikan film ini. Bisa dibilang, para penjahat di film ini tidak memuaskan, semuanya hanya mengandalkan teori, tapi ketika prakteknya, sangat mengecewakan, apalagi Cobra, saya tidak pernah tahu apakah Cobra itu sebenarnya mempunyai kekuatan super atau semacamnya? Karena sepanjang film ini yang ia lakukan hanyalah berbicara ala penjahat dan kabur. Kegelian bertambah ketika ada RZA di dalamnya, yang menjadi mentor Snake Eyes dan Storm Shadow! Untung ini bukan sekuel The Man with the Iron Fists.

Pada akhirnya, G.I. Joe: Retaliation sekali lagi saya tekankan, merupakan Transformers 2 bagi saya. Plot cerita yang dibuat terlalu panjang dan akhirnya terasa ‘draggy’ dan tensi cerita yang tidak bisa dijaga konsistensinya sehingga kadang membuat saya menguap beberapa kali di dalam studio bioskop yang adem tersebut, untungnya tidak sampai tertidur. So, kalau mau ditanya lebih terhibur nonton G.I. Joe: Retaliation atau Olympus Has Fallen? Saya rasa pertanyaan tersebut sudah terjawab dengan sendirinya. Tapi jika anda butuh tontonan aksi menggelegar super ringan untuk anak anda, mungkin film garapan sutradara Jon M. Chu ini bisa jadi pilihan walau tidak akan menjadi pilihan utama juga buat saya. Just enjoy if you want to.

Rating: 2.75/5

What's your opinion?