My 12 Favorite Movies of 2014 (That I’ve Downloaded)


Zerosumo.net – Kembali lagi di daftar film-film favorit yang saya tonton di tahun 2014. Setelah kemarin saya berbagi apa saja film-film favorit yang saya tonton di bioskop selama tahun 2014, kali ini saya mau berbagi film-film favorit apa saja yang saya tonton hasil dari mengunduh di lapak torrent. Seperti yang kita tahu kalau film bagus tidak selalu tayang di bioskop Indonesia karena satu dan lain hal, maka tidak aneh dan merupakan hal yang wajar kalau orang seperti saya sampai harus mengunduh film demi mendapatkan tontonan yang oke. Hal ilegal memang, tapi apa boleh dikata, inilah Indonesia.

At least saya tetap menunaikan ibadah saya ke bioskop demi menghargai para filmmaker yang susah payah membuat film, sementara bentuk review terhadap film tersebut setidaknya apresiasi yang bisa saya lakukan untuk para filmmaker yang filmnya hanya bisa saya tonton setelah keluar versi BRRip-nya. Lalu film-film apakah yang menjadi favorit selama saya mengunduh banyak film di tahun 2014? Here’s my favorite!

JANUARIDallas Buyers Club

Dallas Buyers ClubFilm yang mengantarkan Matthew McCounaghey mendapatkan Piala Oscar-nya tahun kemarin. Tidak dapat dipungkiri, sebelum doski melakukan perjalanan antar galaksi, aktor yang besar dari film-film rom-com standar itu makin membuktikan tajinya sebagai aktor yang serius mendalami seni peran. Dallas Buyers Club adalah segelintir contoh sederhana ketika ia berhasil menjadi seorang pengidap HIV yang nyentrik dan inspiratif.

Favorite part: Lebih tepatnya ‘the fun part’, ketika Ron bertemu dengan seorang pasien yang sama-sama mengidap HIV dan akhirnya mereka memutuskan untuk bercinta dengan sengit, ha-ha.

FEBRUARINebraska

NebraskaMasih salah satu kandidat di ajang Academy Awards tahun kemarin, Nebraska adalah film sederhana dan menyentuh dari Alexander Payne. Menceritakan hubungan unik sang anak yang kesulitan untuk berurusan dengan ayahnya yang sudah mulai pikun. Nebraska hadir dengan gaya black and white tapi tidak serta merta menjadikan filmnya kelam, banyak momen-momen lucu dan menyentuh yang bisa membuat saya tertawa puas sampai terharu.

Favorite part: Ketika sang ibu—yang diperankan dengan sangat gemilang oleh June Squibb—melayat ke kuburan para kerabat dan keluarganya.

MEIJoe

JoeMungkin Nicolas Cage adalah bahan lelucon yang tidak pernah habis dibahas oleh media, memang sangat disayangkan karirnya yang seolah-olah terjun bebas entah kenapa. Tapi beruntung, dia masih mempunyai kekuatan bintang di dalam dirinya dan membuktikan kalau aktor yang terkenal dengan film Face Off, Con Air dll itu selalu bisa serius dalam memerankan satu karakter. Joe adalah jawaban bagi para penggemar sejatinya. Lewat film drama minimalis ala David Gordon Green, Nicolas Cage kembali lagi ke penampilan terbaiknya yang sayangnya kurang ter-blow up oleh media.

Favorite part: Scene ketika Joe mengajari Gary bahwa ular berbisa itu berbahaya sambil memegang ular sungguhan. Adegan tersebut langsung dilakukan oleh Nicolas Cage sendiri dengan ular berbisa asli. You owned it, bro!

JUNIThe Grand Budapest Hotel

The Grand Budapest HotelMau tak mau, suka tak suka, Wes Anderson selalu hadir dengan film-film yang mungkin hanya ‘dimengerti’ oleh para penggemarnya sendiri. Walau begitu, The Grand Budapest Hotel adalah mahakarya Wes Anderson yang tidak boleh dilewatkan. Menyatukan hampir semua elemen dalam film-filmnya terdahulu dengan didukung banyak aktor papan atas dan juga setting komikal yang luar biasa kocak serta permainan aspect ratio yang mewakili tiap timelinenya. Siapa yang tidak bisa melupakan keunikan dan kejeniusan dari ‘dunia kecil’ Wes Anderson. Jangan lupa kamera panningnya yang khas, ha-ha.

Favorite part: Hampir semua scene yang ada di film ini.

JULIBad Words

Bad WordsFilm drama komedi gila perdana yang disutradarai Jason Bateman. Beda dengan film-film komedi yang biasa ia bintangi, lewat Bad Words, Jason Bateman membuat kontes mengeja menjadi sebuah medan perang yang penuh cacian dan makian apalagi ketika peserta kontes mengeja tersebut adalah orang dewasa yang sebenarnya mempunyai maksud lain yang cukup dalam dan menyentuh daripada sekedar hanya ingin mengacaukan sistem saja. Drama komedi unik yang memperlihatkan bahwa kata-kata kasar bisa jadi sebuah pelajaran berharga.

Favorite part: Hampir semua scene yang melibatkan Guy Trilby mulai berbicara kasar.

AGUSTUSThe Bachelor Weekend/The Stag

The StagPesta bujang ala orang Irlandia bisa berjalan dengan sangat kocak dan gila. The Bachelor Weekend menggambarkan itu semua dengan cara yang jenaka tanpa kegilaan Hollywood ala The Hangover. Selalu ada ruang khusus bagi saya untuk film-film komedi British, dan film ini adalah buktinya, renungan calon pengantin dan para sahabatnya di alam bebas berubah menjadi kegilaan diluar batas yang ternyata mempunyai makna yang mendalam di akhir. Kadang komedi akan lebih berarti kalau ada isi, dan The Bachelor Weekend adalah jawabannya.

Favorite part: Scene ketika The Machine bersenandung lagu U2 dan protes pun mulai bermunculan dari rekan-rekan Fionnan. Alhasil The Machine pun berkhotbah betapa pentingnya U2 bagi rakyat Irlandia dan di ending perkataan The Machine terbukti, ha-ha.

SEPTEMBERChef

ChefFood porn alert! Chef membuktikan bahwa Jon Favreau tidak hanya piawai dalam membesut film-film superhero berbujet besar. Lewat Chef, drama komedi tentang juru masak yang banting stir jadi penjual sandwich di food truck itu ternyata lebih menyentuh daripada dua film Iron Man yang dibuatnya. Terlebih lagi setelah menonton Chef saya jadi ngiler akan sandwich buatan Casper dan sang anak serta sang asisten seru yang diperankan dengan sangat kocak oleh John Leguizamo.

Favorite part: Scene ketika Casper mengajarkan sang anak bagaimana cara mengolah sandwich andalannya.

OKTOBERCoherence

CoherenceMembuat film sci-fi tidak harus selalu mahal, Coherence membuktikan hal tersebut dengan kejeniusan James Ward Byrkit yang menyajikan anomali alam semesta dan alternate universe hanya lewat sebuah acara arisan sederhana di sebuah rumah yang tidak kalah sederhana. Dengan bujet super ringan dan waktu syuting yang tidak terlalu lama, Coherence adalah film yang membuat anda bingung di awal tapi di akhir anda akan ternganga lebar. Well done, sir!

Favorite part: Lebih tepatnya my favorite reaction, yaitu ketika saya berusaha menebak-nebak bahwa hanya ada satu alternate universe di timeline ceritanya, tapi ternyata…

Begin Again

Begin AgainKalau anda suka film Once yang pernah rilis beberapa tahun lalu, anda pasti akan suka Begin Again yang luar biasa sangat mirip dengan film Once tapi dengan versi yang lebih modern dan nge-pop. Tidak aneh karena Begin Again sama-sama digarap oleh John Carney yang pernah menggarap Once, dan masih tetap menggunakan formula yang sama. Begin Again mengawinkan visi Mark Ruffalo dengan suara lembut Keira Knightley menjadi kumpulan lagu-lagu asyik yang masih saya dengarkan sampai detik ini juga. This is a simple gem, really.

Favorite part: Scene ketika mereka mulai merekam lagu “Tell Me If You Wanna Go Home” di rooftop gedung malam-malam kemudian anak Dan, Violet mulai ikut sesi jamming dengan riff-riff gitar elektriknya yang oke. Scene tersebut hampir membuat saya menangis karena keharmonisan yang terjadi hanya lewat satu lagu saja.

NOVEMBERBoyhood

BoyhoodInilah jawara Golden Globe Awards tahun 2015. Film yang digarap selama 12 tahun lamanya oleh Richard Linklater akhirnya menuai banyak pujian dan juga penghargaan. Kesederhanaannya dalam menyajikan jalan cerita seorang bocah dengan menggunakan jajaran cast yang sama selama 12 tahun lamanya bukanlah perkara mudah. Boyhood adalah sebuah ‘time capsule’, tidak sedikit apa yang terjadi di dalamnya pernah saya rasakan, pernah saya dengar dan pernah saya alami. Itulah yang membuat film ini tampak istimewa dibalik kesederhanaannya. Selalu ada konflik, dan tidak ada klimaks, just like living, life must go on.

Favorite part: Scene ketika sang adik mulai jail pada Mason yang masih bocah di kamar tidurnya. Well, anak sang sutradara juga ternyata mempunyai bakat terpendam menjadi seorang aktris.

Blue Ruin

Blue RuinKalau ada film indie yang ‘most shocking’ tahun kemarin mungkin Blue Ruin adalah jawaban yang paling tepat. Sebagai sebuah film panjang tentang balas dendam ala Jeremy Saulnier, Blue Ruin mendefiniskan ulang bagaimana caranya membuat film balas dendam yang brutal tapi tetap elegan. Tidak ada aktor dan aktris ternama di sini apalagi alurnya yang super lambat dan sunyi pasti bukan idaman semua orang, tapi ketika pelatuk mulai ditekan, everything will go nuts! Didukung sinematografi yang luar biasa cantik, Blue Ruin adalah tontonan bagi anda yang mendambakan kesederhanaan dibalik kebrutalan sebuah cerita balas dendam.

Favorite part: Scene headshot di tengah ladang yang menggetarkan tersebut, ah sudahlah…

DESEMBERGone Girl

Gone GirlSalah satu film yang paling banyak dibicarakan, diadaptasi dari novel best seller karya Gillian Flynn, lewat film Gone Girl—yang skripnya juga ditulis oleh si empunya novel—David Fincher membuktikan bahwa ia masih menjadi sutradara papan atas Hollywood yang bisa menyuguhkan cerita prahara rumah tangga menjadi sebuah cerita menegangkan penuh misteri dan darah seperti ini. Akting Ben Affleck dan Rosamund Pike adalah salah satu hal terbaik dari film yang akan menggoyahkan iman anda, apakah setiap pernikahan itu adalah kunci kebahagiaan hidup?

Favorite part: Technically missing. Scene dimana kita sebagai penonton akan diberitahu apa yang terjadi sebenarnya pada Amy, diiringi alunan scoring ciamik Trent Reznor dan Atticuss Ross yang berjudul “Technically Missing”, scene ini juga makin menguatkan bahwa Rosamund Pike adalah salah satu aktris yang tidak boleh dianggap enteng dalam soal penokohan. Bravo!

Open Windows

Open WindowsWell, banyak yang membenci dan tidak suka pada film ini, tapi tidak bagi saya. Kejeniusan Nacho Vigalondo dalam membesut Open Windows membuat saya kagum. Kekonsistenannya dalam menyajikan visual yang selalu unik melebur menjadi satu dengan tema cyber crime thriller dalam skup yang lebih besar dan lebih gila. Multicam, found footage atau apapun gaya yang digunakannya tidak akan merubah pandangan saya bahwa sineas yang satu ini selalu tampil dengan ide yang ‘fresh from the oven’. Mau ada Sasha Grey ataupun tidak, Open Windows tetaplah satu tontonan yang menghibur. Well done!

Favorite part: Scene awal ketika Nick berinteraksi dengan Chord, diiringi dengan highlight ke setiap jendela yang dibuka Nick di dalam laptopnya. Love the detail!

HONORABLE MENTION

12 Years a Slave (2013/US)

Locke (2014/UK)

The Double (2013/UK)

Housebound (2014/New Zealand)

Predestination (2014/Australia)

Cold in July (2014/US)

Frank (2014/UK)

Her (2013/US)

Well, itulah daftar film film favorit yang saya tonton dari hasil mengunduh di torrent selama tahun 2014 (minus bulan Maret dan April karena nampaknya tidak ada film unduhan yang spesial yang saya tonton di dua bulan itu). Mungkin sebenarnya ada banyak film-film keren yang beredar di lapak torrent tapi karena saya orangnya manja dan hanya mengedepankan film yang sudah rilis BRRip-nya jadi tontonan saya pun sebenarnya tidak banyak-banyak amat, ha-ha. Intinya masih banyak film-film keren yang rilis tahun kemarin dan belum sempat saya tonton. Siapa tahu anda punya list film favorit selama tahun 2014, jangan sungkan untuk berbagi, see you in next year!

NB: Penasaran dengan film-film favorit saya di tahun 2013? Cek saja langsung DISINI.

11 thoughts on “My 12 Favorite Movies of 2014 (That I’ve Downloaded)

    • Kalo ini bener2 harta terpendam di dalem film film sci-fi keren dan bombastis tahun kemaren, pay attention aja pas nontonnya, miss selewat bakal langsung bingung, haha

      Like

      • Emily ada banyak, probabilitas emily dan temen2nya itu gak terhingga, tapi kita ngikutin cerita satu emily aja di film ini, sampai di akhir menuju ending, emily yg dari alternate universe lain nyebrang dan colision sama emily yang kita tonton dari awal, intinya, anomali mereka ketemu sama kembaran mereka yg jumlahnya gak terbatas itu emang menarik sih, dan endingnya kayak menegaskan kalo pas komet udah ngelewatin bumi, ternyata alternate universe itu eksis, makanya henponnya bunyi di akhir film, itu yang nelponnya si emily dari alternate yang lain, haha.

        Like

What's your opinion?