Detachment (2011/US)


Well, that’s it for today

Anda sedang galau? Butuh tontonan yang bisa menemani rasa kesendirian anda? Saya punya solusinya, film terakhir yang saya tonton sangat cocok bagi anda yang ingin tahu makna sebenarnya dari kesendirian di tengah keramaian. Detachment adalah judul film yang saya maksud, dibintangi oleh Adrien Brody dan disutradarai oleh Tony Kaye yang berhasil membuat Edward Norton menjadi menyeramkan di American History X, Detachment menceritakan sebuah kisah hidup seorang guru pengganti yang harus mengajar anak-anak sekolah yang luar biasa bengal, walau temanya seperti film-film lain, kali ini, kita akan menyaksikan semua itu dari sudut pandang si guru yang menjalani hari-hari di sekolah bagai di neraka.

Henry (Adrien Brody) adalah guru sastra Inggris yang baru saja pindah ke sebuah sekolah dimana sepertinya sekolah tersebut adalah sekolah pemusatan anak-anak remaja super bengal dari seluruh penjuru Amerika. Lucunya, Henry tidak kaget, karena ternyata bukan dirinya saja yang merasa aneh melihat kelakuan anak-anak sekolah jaman sekarang, semua rekan-rekannya sesama guru merasakan hal yang sama, bahkan ada yang diantaranya sudah tidak sanggup lagi mengajar. Lain hal dari sisi para guru, Henry menghadapi banyak masalah pribadi dimana ada kakeknya yang sudah sekarat, muridnya yang sedang mengalami krisis jati diri hingga seorang PSK remaja yang berusaha ia selamatkan dan tunjukan ke jalan yang benar. Semua problematika tersebut menyelimuti hidup Henry yang sudah cukup suram karena ia sendiri adalah pria yang punya banyak masalah pribadi semenjak ditinggal mati ibunya.

Visualisasi film ini menjadi visualisasi film favorit saya, grainy, bergaya indie dan mempunyai warna-warna yang suram, sesuai dengan tema filmnya yang diusung sedari awal. Dengan narasi dari Henry sendiri tentang bagaimana ia meluapkan perasaan tentang dirinya, hidupnya, muridnya dan sekolahnya kita akan diajak berkenalan dengan karakter lain yang sama-sama bermasalah, dari mulai para guru dan kepala sekolah hingga para muridnya yang tidak usah ditanyakan lagi sebesar apa masalahnya.

Kekuatan akting Adrien Brody menjadi taruhan disini, karena bagaimanapun, film ini mengandalkan kekuatan emosi Adrien Brody yang harus memerankan seorang guru yang mempunyai banyak pikiran dan banyak masalah yang belum selesai, sementara dirinya sendiri masih merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan lingkungan sekitarnya. Itulah yang membuat Henry menjadi guru pengganti, karena ia tidak suka terikat terlalu lama pada suatu keadaan, entah itu keadaan buruk atau yang menyenangkan. Tapi hal tersebut berubah ketika ia bertemu Erica (Sami Gayle), PSK yang dipungutnya dari jalan hingga Meredith (Betty Kaye), salah satu murid pengagumnya yang ternyata menyimpan banyak masalah.

Kadang kita tidak selalu bisa menerapkan idiom “life must go on” di kamus kehidupan, karena nyatanya, untuk menjadi orang yang temporer itu tidaklah mudah, banyak peristiwa emosional yang harus dilewati, banyak karakter baru yang harus dipahami dan disuatu saat kita pasti akan berhenti di satu titik, tidak bisa terus berpindah-pindah. Setidaknya perasaan itulah yang bisa saya tangkap dari karakter Henry yang berusaha melakukan yang terbaik di setiap persimpangan jalan yang ia lewati, tidak ada solusi dan tidak ada yang bisa mempengaruhinya, cerita hidupnya di sekolah bersama para guru yang frustasi, Meredith hingga Erica hanya akan menjadi pengalaman lain bagi Henry yang lambat laun mengerti bahwa bukan hanya murid yang belajar dari gurunya, guru pun seharusnya belajar dari murid sama seperti orang tua murid dan seterusnya.

Pembelajaran ditengah kegalauan kalau boleh saya bilang, Detachment mempunyai makna tidak terikat tapi justru menampilkan sebuah ikatan batin yang secara tak langsung membuat Henry terikat dengan para karakter-karakter baru yang ditemuinya. Untuk sebuah film bergaya drama, indie dan sedikit mirip Dead Poets Society versi modern, Detachment lumayan memberikan sebuah pengalaman baru melihat keluh kesah yang dialami seorang guru ketika dihadapkan pada situasi tidak menyenangkan di lingkungan sekolahnya. Walau terasa sunyi dan depresif, somehow saya menikmati alur cerita film ini yang akhirnya berujung pada kepedihan yang mendalam. Well, suka tidak suka, Detachment membuat saya terikat. Enjoy this movie if you want.

Rating: 3/5

6 thoughts on “Detachment (2011/US)

What's your opinion?